SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berita Hari Ini Daerah
Beranda » GAWAT… !!! Ternyata Fenomena “Kaum Luth” Terjadi Juga Di Kotabaru

GAWAT… !!! Ternyata Fenomena “Kaum Luth” Terjadi Juga Di Kotabaru

KETERANGAN : Fhoto bersama usai pelaksanaan launching dan bedah buku berjudul "Gerimis Bercerita (Noor Ipansyah, Ratna Kustiah dan Ansyar)
KETERANGAN : Fhoto bersama usai pelaksanaan launching dan bedah buku berjudul "Gerimis Bercerita (Noor Ipansyah, Ratna Kustiah dan Ansyar)

KOTABARU, LOGIKABERITA.COM – Prihatin dan mengagetkan banyak kalangan. Kenapa tidak, baru tahu ternyata tindakan-tindakan Rudapaksa anak, Sodomi dan prilaku penyimpangan seksual lainnya sudah banyak terjadi di Kabupaten Kotabaru. Hal tersebut tentu menjadi perhatian besar.

Hal ini terungkap pada saat acara launching dan bedah buku novel berjudul “Gerimis Bercerita”, karya Ratna Kustiah, yang berlangsung di kampus Politeknik Kotabaru dan dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik dan Himpunan Mahasiswa Bahasa & Sastra STIKIP Paris Barantai, Sabtu (26/07/25).

Ada 3 narasumber yang menyampaikan tanggapannya terkait dengan bedah yang buku yang diselenggarakan yaitu, Noor Ipansyah SH MH selaku praktisi hukum, kemudian Ansyar, yang merupakan Ilmuan Psikologi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB), dan yang terakhir adalah pewarta senior, Imi Suryaputera.

Ratna Kustiah selaku penulis Novel menyampaikan bahwa  isi novel tersebut menggambarkan fenomena disorientasi seksual dikarenakan trauma Rudapaksa yang dialami dimasa anak-anak yang berpengaruh besar dalam perjalanan hidup yang penuh dengan likaliku. Baik dalam kehidupan “Asmara” maupun dalam kehidupan sosialnya.

Noor Ipansyah : Jaga Dan Lestarikan Hutan Pulau Laut

“Fenomena tersebut di sajikan secara apik dalam bahasa sastra yang sangat bagus dan mudah di fahami,” ungkapnya.

Sementara, Noor Ipansyah dan jurnalis senior Imi Suryaputera menyampaikan, novel yang ditulis sebenarnya menggambaran fenomena faktual yang terjadi di Kabupaten Kotabaru, dan hal itu dibenarkan oleh ilmuwan psikologi dan ditambahkan oleh perwakilan Polres Kotabaru yang turur berhadir.

“Tadi kita dengarkan bersama penjelasan dari Bapak Ansyar, fenomena tindakan seksual menyimpang dan secara datanya ada peningkatan angka yang signifikan dalam setiap tahunnya. Bahkan ironisnya kelompok “Pelangi” sudah ada perkumpulannya di Kotabaru,” tuturnya.

Oleh karena itu, sambungnya lagi, baik dari UPTD PPA maupun unit PPA dari Polres Kotabaru melakukan imbauan agar menjaga keluarganya masing-masing dan hal tersebut menjadi tanggungjawab bersama.

Antisipasi Kebakaran, PT Langgeng Muaramakmur Serahkan Bantuan 1 Unit Damkar Untuk Kecamatan Pamukan Utara

“Kita sama-sama mengingatkan agar fenomena ini menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Daerah dan juga Aparat Penegak Hukum, untuk bisa bersama-sama pro aktif melakukan tindakan-tindakan persuasif mencegah berkembangnya tindakan-tindakan yang menyimpang dinilai ini, dan akan sangat berdampak buruk panjang bagi korban dan keluarganya, serta juga lingkungan masyarakat umumnya di Kotabaru, dan ini harus menjadi perhatian semua pihak,” jelasnya kemudian.

Dalam kesempatan tersebut juga dikatakan oleh Ansyar, harus diakui Kabupaten Kotabaru sedang memgalami krisis berkenaan dengan penyimpangan prilaku seksual tersebut, dan pihknya telah menangani banyak kasus.

“Kami bersama unsur terkait sangat berharap kehidupan mereka bisa kembali normal, dan sebelum itu juga kami telah melakukan berbagai upaya yang salah satunya adalah sosialisasi. Namun, sesuai data ada peningkatan dari tahun ke tahun yang signifikan sehingga itu menjadi perhatian kita semua,” katanya. (rhm)

Warga Kotabaru Soroti Anggota DPRD Provinsi Yang Sakit

Berita Terkait

Berita Terbaru

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement